Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Jamu / Obat?

Melahirkan seorang bayi merupakan suatu anugerah yang luar biasa dan harus disyukuri. Namun, perubahan gaya hidup setelah memiliki bayi tentu terjadi. Mungkin Anda merasa cepat capek dan mudah masuk angin. Badan terasa kurang fit.

Pada kondisi tersebut, mungkin terbersit di benak Anda untuk minum jamu atau obat. Akan tetapi, Anda masih merasa takut dengan bahaya yang diakibatkan oleh jamu atau obat tersebut. Apalagi, masih dalam kondisi menyusui bayi.

Ibu yang baik hati, mungkin Anda berpikiran juga untuk melakukan kerokan untuk mengatasi masuk angin tersebut. Apakah boleh ibu menyusui minum jamu atau obat? Bagaimana kalau kerokan?

Masuk Angin

Masuk angin merupakan suatu kondisi dimana perut tidak dalam keadaan sehat. Biasanya ini adalah gejala adanya penyakit lain. Ketika masuk angin, badan tidak enak, perut kembung, mual kadang muntah dan keluar keringat dingin. 

image via : id.wikipedia.org

Masuk angin bisa terjadi akibat sering kena angin malam, perut dalam kondisi kosong, kurang istirahat, habis kehujanan atau terjadi gangguan pada pencernaan.

Ibu Menyusui Tidak Dianjurkan Minum Jamu / Obat

Ibu menyusui tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi jamu karena tidak diketahui secara pasti kandungan yang terdapat di dalamnya. Jika memutuskan untuk minum obat, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter.

Memang, ada obat khusus dan aman untuk ibu menyusui. Tapi, akan lebih baik jika menanyakannya kepada dokter ahlinya.

Bagaimana dengan Kerokan?

Sebenarnya, fungsi kerokan itu sendiri adalah untuk memecahkan kapiler-kapiler darah. Akibatnya, pembuluh darah kembali melebar dan aliran darah lancar. Inilah sebabnya setelah kerokan badan terasa enak.

Kebiasaan kerokan bisa menimbulkan ketagihan. Saat dikerok, tubuh akan mengeluarkan zat endorfin semacam morfin yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri. Keluarnya endorfin tersebut merupakan mekanisme pertahanan terhadap rasa nyeri.

Kerokan sudah sangat populer di Indonesia untuk menangani masuk angin. Sebenarnya, kerokan ini hanya meningkatkan panas tubuh. Bukan mengeluarkan angin dari pori-pori tubuh.

Jadi, tidak benar jika kerokan itu bisa mengeluarkan angin dari tubuh. Faktanya, angin hanya keluar lewat organ seperti mulut, organ pernapasan dan pencernaan.

Cara Mengatasi Masuk Angin

Untuk mengatasi masuk angin, sebaiknya Ibu menjaga kualitas istirahat atau tidurnya. Istirahat atau tidur yang cukup akan menjaga tubuh agar tetap bugar. 

Memang, kehadiran bayi begitu menguras tenaga dan pikran Ibu. Pada saat Anda merasa capek, mintalah keluarga atau saudara untuk menjaga si bayi supaya Anda bisa beristirahat.

Hindari di depan kipas angin atau pendingi udara / AC lama-lama. Jangan menunda-nunda makan agar perut tidak dalam keadaan kosong dalam waktu yang lama.

Tweet